Tuesday, December 30, 2008

Romantika Memulai Bisnis Sendiri

Seminggu itu aku dibuat pusing dengan kondisi warung makanku yang belum kembali kepada pencapaian yang cukup baik pada tiga minggu pertama operasional. Setahuku, dalam bisnis makanan, kesan pertama akan sangat melekat diingat dalam benak konsumen. Karena itu, faktor rasa masakan, kecepatan service, keramahan pelayan, kebersihan tempat, kenyamanan ruangan adalah faktor-faktor penentu kelanjutan bisnis restoran yang seharusnya terlihat sempurna sejak saat pertama kali beroperasi.
Apakah ada yang salah dengan faktor-faktor tersebut, sehingga di minggu ke-empat malah penjualan menurun? Akhirnya, hasil dari "penerawangan" menyimpulkan bahwa, warung makan SiGaresto yang tampilannya berwarna-warni seperti konsep resto-cafe-nya KFC (mirip ga sih...?) mengakibatkan para konsumen enggan berkunjung, takut mahal, terlalu eksklusif dll. Pantas saja beberapa konsumen SiGaresto lebih senang take away daripada dine in, mungkin takut dibilang bergaya eksklusif.
Menyadari bahwa pasar sasaran utama kami adalah para karyawan pabrik di seputaran Kawasan Industri Jababeka Cikarang, yang nota bene tidak senang bergaya namun cukup royal dalam hal makan (terbukti dengan berhasilnya bebek goreng & sate kambing yang harganya setara dengan yang SiGaresto tawarkan), akhirnya diputuskan untuk segera mengkomunikasi-kan bahwa harga makanan SiGaresto ga malah loh, tempatnya nyaman seperti cafe tapi ga perlu cape rogoh kantong dalam-dalam, selain itu makanan kami proses dengan higienis, jadi jangan khawatir akan kebersihan produk kami. Untuk menghimpun konsumen yang "terpaksa" loyal, kami coba pancing dengan pemberian kupon (tidak mengandung unsur judi loh...) setiap pembelian di SiGaresto, dimana setiap konsumen yang telah mempunyai 10 kupon, dapat memperoleh Siomay atau Nasi Goreng GRATIS..TIS..TIS..
Berhasilkah upaya ini? Belum tentu...Tapi, melalui customer insight yang kemudian coba untuk disinkronkan antara keinginan konsumen dengan yang kami tawarkan, niscaya upaya ini (dengan izin Alloh) akan berhasil.
Itu adalah upaya yang dilakukan keluar. Selain itu, pilihan produk juga harus mulai diperbanyak, untuk menarik penggemar makanan lain supaya mencoba dan terus kembali untuk menjadi pelanggan kita.
Apakah ini rerarti rumah makan yang menyediakan satu atau beberapa jenis masakan itu tidak prospektif? Tidak lantas demikian, karena begitu banyak warung sate, warung soto dll yang hanya menyediakan sedikit ragam masakan yang dijajakannya kepada konsumen, ternyata jauh lebih berhasil dibandingkan yang lainnya.
"Yang penting ikhlas dan dijalankan dengan hati yang bersih aja, pasti usaha restorannya akan maju" setidaknya itu phylosofi sederhana yang dianut seorang teman yang memulai bisnis restoran sejak 1990 dan sampai sekarang tak pernah surut diterjang persaingan. Ini pulalah yang jadi prinsip hidupnya Oom Bob Sadino, setidaknya itulah yang aku dengar dan saksikan saat beliau diwawancara Farhan dalam Tatap Muka.
Akhirnya, semoga ini adalah salah satu langkah yang tepat, dimana tujuan itu (meningkatkan penjualan) semakin dekat. Dan semoga ini menjadi salah satu pintu rejeki bagi Yana dan Edi, dua orang "adik-adikku" yang saat ini menangani operasional SiGaresto.


Pemilik :
www.kangajo.wordpress.com
www.kangajo.multiply.com
www.sigaresto.wordpress.com
www.sigaresto.blogspot.com

No comments:

Post a Comment