Jum'at, 31 Oktober 2008, sekitar jam 16.30 seusai jam kerja, masih banyak yang harus aku persiapkan untuk esok hari. Jika biasanya aku berangkat ke kantorku yang kedua di Cikarang hari Sabtu sore, hari itu kutekadkan untuk berangkat Sabtu pagi, walaupun dengan konsekwensi ambil jatah cuti tahunanku. Dari kantor aku beranjak ke toko aksesoris motor untuk membeli rompi anti angin, masker dan rider glove untuk keamanan dan kenyamanan perjalanan ke Cikarang yang akan kutempuh esok hari.
Sabtu pagi aku masih harus menyelesaikan projek laundry-ku yang sudah menumpuk. Rupanya target semula berangkat jam 8 pagi tidak bisa terpenuhi karena ternyata selesai mencuci aku baru sadar bahwa aku belum membeli sampel bumbu masak untuk perbandingan rasa dengan masakan si Erick, chef sebuah restoran Jepang di kawasan Lippo Cikarang. Akhirnya jam 10.30 aku berangkat dengan pakaian lengkap, bersepatu dan do'a minta kemudahan mengendalikan motorku selama perjalanan. Sebenarnya aku tidak tahu persis rute dari Bogor menuju Cikarang, namun aku merasa cukup dengan penjelasan dari Pak Amun, driver di tempatku bekerja dan adanya rambu-rambu yang kukira bisa membantu.
Aku pacu motorku dengan kecepatan yang cukup, sekitar 60-70 km/jam, karena rasanya tidak enak mengendarai motor dengan kecepatan rendah untuk menempuh jarak yang lumayan itu. Sebelum berangkat memang aku merasa kondisi badanku kurang begitu baik karena baru bisa tidur jam 2.30 pagi dan bangun jam 5.30. Aku merasa konsentrasiku terhadap perjalanan ini kurang baik, ditambah ketidaktahuanku akan rute yang akan aku tempuh. Dan ini terbukti saat di suatu pertigaan di Citeureup, ada angkot yang berhenti dan Escudo yang bergerak ke tengah jalan yang kulihat tanpa memberikan tanda lewat sein. Kepalaku tengadah melihat rambu-rambu untuk menentukan jalan yang akan aku tempuh, sedangkan Escudo yang telah melambat jaraknya sudah tak jauh lagi dari roda depan motorku. Akhirnya, aku rem habis sehingga roda belakangku mengunci, sehingga gesekan antara ban dan permukaan jalan mengeluarkan suara mendecit. Aku dengar beberapa anak SD menjerit panik melihat keadaan ini. Beruntung aku masih bisa "sedikit" mengendalikan motorku, sehingga hanya spatbor depan yang nyeggol bumper belakang Escudo itu.
Alhamdulillah akupun selamat.Sejak itu, kujaga konsentrasi berkendaraku sampai akhirnya tiba di lokasi tujuan : Kantorku yang kedua, SiGaresto di Jl. Jababeka XIV Blok D, Tanah Baru Cikarang.
No comments:
Post a Comment